AGAMA DAN SARANANYA

Mesjid Nur-Kalam

Kebesaran suatu agama tidaklah diukur dari seberapa banyak kitab suci dan fatwa pemuka agama diproduksi, melainkan diukur dari sejauh mana peran pemuka agama tersebut dalam menyelesaikan seabrek persoalan sosial yang terjadi.



SARANA MUSHOLLA

Mushoila Al-Barokah
Demikian juga, tolak ukur kesalehan seseorang dalam beragama tidak hanya dilihat dari seberapa rajinnya umat beragama  melaksanakan ritual-ritual agama, membaca kitab suci, mengunjungi rumah ibadah serta aktif menghadiri majelis taklim dan majelis zikir, melainkan dilihat dari sejauh mana pengaplikasian nilai-nilai spiritual dan pesan-pesan kitab suci tersebut dalam dinamika kehidupan sosial manusia.

Meski demikian, dalam faktanya terkadang agama disalah-arahkan oleh pemeluknya sehingga tidaklah mengherankan jika ditemukan agama dijadikan sebagai kendaraan 
politik oleh sebahagian kelompok atau kalangan tertentu guna meraih kepentingan kekuasaan. Serta tidak jarang pula agama dijadikan sebagai legitimasi tindak kekerasan seperti terorisme yang notabene merusak jalinan persaudaraan antar manusia dan golongan, serta klaim kebenaran yang didasarkan pada kebenaran kelompok, mazhab, dan aliran tertentu.

Akibatnya, dendam, dan kebencian, serta permusuhan antar golongan menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan dan pada akhirnya akan menciptakan kehidupan keberagamaan yang semakin suram dan kacau. Ayat-ayat Tuhan yang sejatinya dapat dihadirkan untuk menyejukkan kehidupan sosial manusia berubah menjadi “seram dan menakutkan”. Sehingga dengan model seperti ini agama kemudian kehilangan peran untuk mencerahkan kehidupan sosial umat manusia. Padahal sejatinya, setiap doktrin serta gagasan tafsir agama haruslah senantiasa dilahirkan guna merespon berbagai persoalan sosial yang terjadi.


KEGIATAN KEAGAMAAN IBU-IBU ALHIDAYAH



KEGIATAN KEAGAMAAN BAPAK-BAPAK




REMAJA MESJID FORMASI (Forum Silaturahmi Remaja Mejid)













Tidak ada komentar:

Posting Komentar